Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus

Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus - Hallo sahabat nurchocolatey, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel drama, Artikel feature article, Artikel rom-com, Artikel romance, Artikel top pick, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus
link : Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus

Baca juga


Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus

Saya tahu putus cinta yaitu salah satu hal yang.... menyedihkan. Berikut ini saya pilihkan 5 post-break up film yang cocok ditonton sehabis putus cinta biar bisa simpel move-on. Daftar ini merupakan rekomendasi eksklusif yang bisa kasih pesan optimis paska-putus sama mantan. Anyway, buat yang ingin tau apakah artikel ini saya tulis terinspirasi dari kisah nyata? Huhuhu... iyaaa... *lol* *lalu mengingat masa lalu* *bye bye mantan* *halo kekasih baru*

Eh iya, artikelnya full spoiler yak!

#1 HIGH FIDELITY (1999)


John Cusack berperan sebagai Rob, pemilik record store yang berusaha menceritakan hubungannya yang kandas dengan mantan-mantannya. Saya tahu film ini "cool" enough alasannya yaitu referensi pop-culture nya yang sangat hipster dengan quote-quote yang super asyik, tapi kalo boleh jujur saya bekerjsama nggak terlalu bisa menikmati film yang naskahnya dikerjakan oleh Nick Hornby ini. Namun seenggaknya saya bisa melihat apa yang ada di otak lelaki dalam memandang hubungannya.

Kesimpulannya di final cukup nonjok, perihal kenapa kekerabatan Rob nggak pernah berhasil dengan mantan-mantannya: "I can see now I never really committed to Laura. I always had one foot out the door, and that prevented me from doing a lot of things, like thinking about my future and... I guess it made more sense to commit to nothing, keep my options open. And that's suicide. By tiny, tiny increments,". Rob ogah berkomitmen. Daripada berusaha menjalani kekerabatan dengan sungguh-sungguh ia justru membayangkan fantasi perihal "cewek sempurna" buat dirinya sendiri. Well, nobody is perfect, Rob. You should work on that! And I quoted the last speech Rob told to Laura when he want to get back with her: "I'm tired of the fantasy because it doesn't really exist. And there are never really any surprises, and it never really...delivers. Right. And I'm tired of it. And I'm tired of everything else, for that matter. But I don't ever seem to get tired of you,". Rob is an asshole, but this is sweet enough. Realitis, ga muluk-muluk, tapi so sweet banget! 

#2 ANNIE HALL (1977)


Satu lagi sebuah film yang menganalisa kekerabatan dari sudut pandang lelaki. Kali ini dari seorang pelawak neurotik Alvy Singer (Woody Allen) yang berusaha menganalisa hubungannya yang kandas dengan sang mantan, Annie Hall (Diane Keaton). Walaupun kerap dibantah oleh Woody Allen, Annie Hall sendiri terasa sangat personal alasannya yaitu tokoh dan kisah cinta Alvy Singer menyerupai banget sama Woody Allen. Tapi ngomong-ngomong, lagi-lagi, Annie Hall bukanlah tipikal film favorit saya. Karena apa? Karena saya agak nggak nyambung nontonnya! Padahal saya selalu self-proclaim kalau aksara Alvy Singer yang hobi nyinyir, sarkas, neurotik, dan paranoid itu sedikit banyak menyerupai saya. 

Harus diakui Annie Hall yaitu film yang melampaui jamannya. Naskahnya cerdas dan getir, sangat khas Woody Allen. Tapi terkadang jadi terasa pretentious sehingga saya cuma bisa terdiam alasannya yaitu nggak nyambung pas nonton. But anyway, kenapa kekerabatan Annie dan Alvy kandas? Begini saya nangkepnya: terkadang kau menjalin relationship dengan seseorang dan hubunganmu itu bisa mendorongmu untuk  maju. Itulah yang terjadi pada Annie ketika mengenal Alvy. Tapi kemudian, ketika Annie punya keberanian untuk mencapai apa yang ia inginkan... kekerabatan mereka sudah nggak kayak dulu lagi. Annie membutuhkan Alvy untuk memacunya untuk maju, dan itulah yang ia dapatkan.... sementara di lain sisi Alvy menginginkan Annie tetap menyerupai dahulu: membutuhkannya. In the end, relationship mereka kesannya terpaksa harus berakhir. Tanpa ada pihak ketiga. Rupanya ga perlu drama untuk bikin kekerabatan "nggak cocok lagi".

#3 BEGIN AGAIN (2013)


Ini yaitu tipe film yang cocok banget ditonton sehabis putus. Sama kayak judulnya, Begin Again, film ini bisa ngasih motivasi biar kita bisa memulai lembaran gres lagi sehabis final dari kekerabatan sebelumnya.... *tsaaah. Ceritanya simple sih: perihal Gretta (Keira Knightley) yang habis putus alasannya yaitu diselingkuhin kekasihnya (Adam Levine). Gretta kemudian bertemu seorang mantan pemilik record-label Dan (Mark Ruffalo) yang membantu karir bermusiknya. Begin Again sebenarnya film yang sederhana, tapi John Carney tahu bener gimana cara mengubah dongeng sederhana itu jadi segar dan menyenangkan untuk dinikmati. Dan beberapa lagunya memang enak. *Lost Stars? Still on my playlist!

Mungkin alasannya yaitu nonton Begin Again pas habis putus, jadi saya nontonnya dengan penuh perasaan sambil sok-sokan bilang "Ini saya banget!"(padahal ya enggak juga sih. Haha. Ya kalik saya kayak Keira Knightley dan sesemantan kayak Adam Levine). Tapi seenggaknya menonton ini bikin siapapun yang gres putus ngerasa termotivasi untuk produktif. Hal yang dicontohkan Gretta, yang menyalurkan energinya untuk bikin lagu. Endingnya sendiri menyiratkan untuk jangan takut memulai hal yang baru. Anyway, I do believe a good artist must have a miserable life to create something great. So if your relationship is over and feelin really desperate about it, embrace that negative feeling and change it into an art!

#4 (500) DAYS OF SUMMER (2009)


Dari awal udah dijelaskan "This is not love story. This is a story about love...". Apa yang bikin (500) Days of Summer menjadi romantic cult adalah alasannya yaitu kisahnya sangat relatable bagi kita-kita kaum urban kelas menengah. Yang menyenangkan dari (500) Days of Summer adalah alasannya yaitu ceritanya yang sederhana namun bisa disajikan dengan begitu manis, menawan, sekaligus... perih pada akhirnya. Adegan jatuh cinta dan pacarannya bisa bikin kau melayang (that IKEA scene? Adegan nyanyi di taman?), dan adegan putusnya bisa bikin kau mellow. Tom (Joseph Gordon Levitt) yaitu pemuda yang percaya takdir dan gagasan "soulmate" lalu jatuh cinta pada Summer (Zooey Deschanel), tipe pixie indie girl yang loveable banget tapi ga percaya sama cinta. Namun pada akhirnya, toh kekerabatan mereka harus berakhir pada sebuah ironi: Summer justru yang menemukan cintanya pada yang lain.

Mungkin banyak dari kalian yang berpikir: Summer is a bitch! Dan saya kalo jadi Summer ga bakal ngelepas tipe sweet-cute semacam Tom! Lalu kenapa saya rekomendasikan film ini sebagai pelipur lara di dikala putus? Supaya kau menyadari, sebagaimana Tom, bahwa... takdir dan soulmate itu mungkin sekedar fantasi. Saya kasih quote yang ada di bab final film:
Tom: What happened? Why? Why didn't they work out?
Summer: What always happens. Life.
(500) Days of Summer seperti ngasih pelajaran agama: harus ikhlas. Sometimes relationship is over. Just because he/she likes the same bizzaro crap you do doesn't mean he/she's your soul mate. Jodoh itu mungkin serangkaian kebetulan yang diromantisir. (But anyway, hidup tanpa ada romantis-romantisnya? Hampa! Bukankah kita yang ngasih esensi pada kehidupan yang datar ini?)

#5 ETERNAL SUNSHINE OF THE SPOTLESS MIND (2004)


Oh my God.... Kalau ditanya apa salah satu film favorit saya, saya tanpa ragu akan menyebut film yang judulnya panjang ini. Eternal Sunshine of The Spotless Mind memiliki kisah yang sedikit aneh: seorang laki-laki Joel (Jim Carrey) berencana menghapus ingatannya akan mantan kekasih Clementine (Kate Winslet) dengan semacam mesin penghapus memori. Nggak cuma punya kisah yang unik, tapi film ini sendiri punya naskah yang smart banget yang cocok banget buat kau yang ingin menganalisa kekerabatan kamu. Ini yaitu salah satu film yang quote-quotenya paling sering saya kutip: "I'm not perfect, Joel. I'm just a fucked up girl who's lookin' for my own peace of mind,". 

Ya, mesin penghapus ingatan perihal mantan memang terkesan sebagai alat yang bakal laris keras kalau beneran ada, namun film ini justru kayak ngasih tahu bahwa itu bukan solusi. Di tengah proses pembatalan memorinya, alam bawah sadar Joel memberitahu bahwa ia tidak sungguh-sungguh ingin menghapus seluruh ingatannya perihal sang mantan. Dan coba tebak, ketika ingatan keduanya sama-sama terhapus, mereka bertemu lagi dalam suatu kebetulan, dan kemudian saling jatuh cinta lagi. So, takdir tak sanggup dielakkan.... Screenwriter Charlie Kaufman dan Michael Gondry kayak hendak memberitahukan bahwa kau tidak bisa mencegah dirimu untuk tidak jatuh cinta dengan mantan kekasih. Kita harus bisa move on sambil mendapatkan masa lalu. See? Ini kayak dapet pelajaran hidup dari film! (Anyway, film ini punya ending yang bagi saya so sweet banget.... huhuhu...)

...
Nah, ada yang mau kasih rekomendasi post-breakup movie yang cocok ditonton sehabis putus?


Demikianlah Artikel Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus

Sekianlah artikel Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus dengan alamat link https://nurchocolatey.blogspot.com/2019/06/top-5-film-yang-cocok-ditonton-sesudah.html

0 Response to "Top 5 : Film Yang Cocok Ditonton Sesudah Putus"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel