Split (2017) (3,5/5)

Split (2017) (3,5/5) - Hallo sahabat nurchocolatey, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Split (2017) (3,5/5), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel 2017, Artikel mystery and suspense, Artikel thriller, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Split (2017) (3,5/5)
link : Split (2017) (3,5/5)

Baca juga


Split (2017) (3,5/5)


"He's done awful things to people and he'll do awful things things to you,"

RottenTomatoes: 75% | IMDb: 7,5/10 | Metacritic: 62/100 | NikenBicaraFilm: 3,5/5

Rated: PG-13
Genre: Thriller, Mystery & Suspense


Directed by M. Night Shyamalan ; Produced by M. Night Shyamalan, Jason Blum, Marc Bienstock ; Written by M. Night Shyamalan ; Starring James McAvoy, Anya Taylor-Joy, Betty Buckley ; Music by West Dylan Thordson ; Cinematography Mike Gioulakis ; Edited by Luke Franco Ciarrocchi ; Production company Blinding Edge Pictures, Blumhouse Productions ; Distributed by Universal Pictures ; Release date September 26, 2016 (Fantastic Fest), January 20, 2017 (United States) ; Running time 117 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $9 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Tiga orang gadis Casey (Anna Taylor-Joy), Marcia (Jessica Sula) dan Clair (Haley Lu Richardson) diculik dan disekap di sebuah ruang bawah tanah oleh seorang laki-laki misterius, Kevin (James McAvoy). Belakangan diketahui bahwa Kevin mempunyai kepribadian ganda - dengan total 23 kepribadian yang telah ia punya. Namun rupanya Kevin masih mempunyai kepribadian ke-24, The Beast, yang sepertinya sangat berbahaya...

Review / Resensi :
Boleh dibilang, M. Night Shyamalan adalah sutradara yang sial, alasannya yaitu setiap karyanya akan dibandingkan dengan karya di awal karirnya yang sangat sukses dan twisted itu: The Sixth Sense (1998). Namun ya memang sesudah Unbreakable (2000), hampir sebagian besar film-filmnya menerima kritikan pedas dari para kritikus. terutama alasannya yaitu film-filmnya ga punya plot twist ending yang sama kerennya dengan The Sixth Sense. Apalagi kegagalannya semakin beruntun sesudah flop dalam mengarahkan The Last Airbender (2010) dan After Earth (2013). Sempat agak mendingan lewat The Visit (2015), sekarang sepertinya sutradara Amerika berdarah India itu akan kembali menerima kawasan yang layak lewat Split ini. 

Saya bahwasanya mempunyai mixed feeling soal film ini sendiri. Premisnya sendiri cukup menarik: ihwal laki-laki yang mempunyai kepribadian ganda yang menculik dan menyekap tiga anak perempuan. Saya sendiri sudah nonton trailernya dari tahun lalu, dan tidak mengecewakan menantikan film ini sendiri untuk segera diputar di bioskop Indonesia. Trailernya orisinil keren banget - saya dapet kesan horror dan thriller klasik, terutama lewat kidnapped scene dan pemilihan music yang menyayat indera pendengaran dan bikin kesan mencekam yang serem-serem asyik. But then it becomes the boomerang. I mean, all thriller scene in movie, I've already seen it on a trailer. Dan kesan suspense yang saya harapkan dari trailer nyatanya ga saya dapetin dari filmnya. 

Split dibuka dengan sanksi yang nggak pake lama, dan "seolah-olah" menunjukkan kualitas film thriller yang menjanjikan. That opening scene is pretty awesome. Tapi kemudian seiring waktu film ini menjadi sedikit blah. Saya nggak yakin apa, tapi saya sama sekali tidak mencicipi ketegangan emosional. Ambil pola film yang punya premis sama ihwal penyekapan menyerupai 10 Cloverfield Lane (2016) yang dihukum dengan penuh suasana mencekam, bisa menggiring penonton untuk sama ketakutan dan kebingungannya dengan abjad yang ada di film. Namun Split ini - dengan menyajikan terlalu banyak di trailernya - menciptakan saya semacam sudah tahu film ini akan menyerupai apa. Saya rasa kesalahan jelek film ada pada penggunaan background music yang nggak "pas". Kayak ada adegan yang harusnya suspense tapi entah kenapa music nya sedih. Selain itu, nggak ada atmosfer ketegangan yang bisa menyeret penonton dalam level deg-degan yang diakhiri dengan sebuah titik puncak yang bikin penonton jantungan (ya biasanya titik puncak itu berupa bantingan pintu, teriakan, jump-scare moment, dan lain-lain yang pokoknya bikin kaget).

Dan entahlah, naskahnya sendiri bagi saya juga nggak cukup baik. Percakapan yang disampaikan oleh sang psikiater Dr. Fletcher (Betty Buckley) juga sedikit terasa.... norak? Saya juga terasa sangat terganggu dengan kualitas akting Jessica Sula sebagai Marcia dan Betty Buckley sebagai Dr. Fletcher yang bagi saya lemah banget. Untungnya James McAvoy sebagai abjad utama berperan dengan sangat baik, walaupun ga berperan sebagai 23 kepribadian (karena kalo beneran 23 maka kita akan punya film yang sangat sangat panjang...) namun ia cukup menawarkan performa impresif sebagai beberapa karakter: Dennis yang OCD dan kaku, Patricia yang sedikit lembut, Hedwig si anak kecil berusia 9 tahun, Barry yang enerjik, fashionable dan feminin, dan juga The Beast itu sendiri. O ya, saya juga gres sadar bahwa ada Anna Taylor-Joy (yang naik daun sesudah film indie horror The Witch) yang tampil cantik dan menawan sebagai Casey. Surely she is one of the next rising star.

Oh ya, berhubung kita lagi ngomongin M. Night Shyamalan yang populer lewat film-film dengan twistnya, maka bagaimana dengan twist Split ini sendiri? Pretty clever! Twistnya nggak cuma  keren berdasarkan film ini sendiri, namun juga bagi keseluruhan marketing dan industri perfilman. Smart move.


Overview:
Trailer Split menjanjikan sesuatu yang sepertinya akan sangat mengagumkan, namun sayang eksekusinya sendiri agak buruk. Selewat opening scene, Split gagal memberikan adegan menegangkan buat penonton, dan nggak ada adegan yang benar-benar memorable atau setidaknya bikin penonton sedikit jantungan. Naskahnya sendiri tidak cukup kuat. Namun James McAvoy tampil baik (dan ganteng, apalagi pas jadi Dennis yang rapi begitu beeeehhh), Anna Taylor-Joy mengambarkan bahwa beliau akan menjadi aktris pendatang gres yang patut diperhatikan. Dan twistnya sendiri emang brilian. 


...
Penjelasan Ending Split
Let's Talk About The Twist...

SPOILER ALERT

Endingnya menampilkan adegan sebuah informasi ditampilkan di televisi yang mengulas ihwal Kevin sebagai The Beast, kemudian film menayangkan perbincangan antara dua orang perempuan di restoran yang membicarakan insiden laki-laki berkursi roda 15 tahun lalu. Salah seorang perempuan itu bertanya siapa nama laki-laki itu. Lalu nampaklah Bruce Willis, dengan kemeja bertuliskan nama: David Dunn, yang kemudian menjawab pertanyaan itu, "Mr. Glass...".

So, apakah itu membingungkan buatmu?
Soalnya saya sendiri sempet bingung, Haha. Karena sayangnya saya belom nonton film Unbreakable (2000) milik M.Night Shyamalan yang dibintangi Bruce Willis sebagai David Dunn. Sementara twist ini sendiri berbicara ihwal film itu. Kaprikornus di endingnya saya sempat melongo "What?"

Rupanya Split dan Unbreakable berada di universe yang sama : ihwal orang-orang biasa yang mempunyai kekuatan superhero. Begitu pulang saya pribadi download dan menonton film ini keesokan harinya dan menyadari bahwa this movie is pretty good but underrated. Semacam film superhero namun disampaikan dengan cara realis - agak datar, tapi malah berdasarkan saya lebih keren daripada Split sendiri.

Kesimpulannya, film ini semacam bagaimana M. Night Shyamalan menciptakan sekuel tanpa memberitahukan kepada penonton bahwa ini yaitu sebuah sekuel! That's pretty clever, right? Tampaknya Split menjanjikan film-film lainnya dari dunia yang sama. Superhero dengan tone realisme yang kelam? Kedengarannya menarik (kalau bisa ratednya dibikin R sekalian). Ya mari berdoa agar Shyamalan nggak mengacau lagi.... 


Demikianlah Artikel Split (2017) (3,5/5)

Sekianlah artikel Split (2017) (3,5/5) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Split (2017) (3,5/5) dengan alamat link https://nurchocolatey.blogspot.com/2019/07/split-2017-355.html

0 Response to "Split (2017) (3,5/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel