Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5)

Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5) - Hallo sahabat nurchocolatey, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel 2017, Artikel action, Artikel adventure, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5)
link : Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5)

Baca juga


Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5)


RottenTomatoes: 44% | Metacritic : 42/100 | NikenBicaraFilm: 2/5

Rated: PG-13
Genre: Action & Adventure

Directed by D. J. Caruso ; Produced by Joe Roth, Jeff Kirschenbaum, Vin Diesel, Samantha Vincent ; Written by F. Scott Frazier ; Based on Characters by Rich Wilkes ; Starring Vin Diesel, Donnie Yen, Deepika Padukone, Kris Wu, Ruby Rose, Tony Jaa, Nina Dobrev, Toni Collette, Ice Cube,  Samuel L. Jackson ; Music by Brian Tyler, Robert Lydecker ; Cinematography Russell Carpenter ; Edited by Jim Page, Vince Filippone ; Production company Paramount Pictures, One Race Films, Revolution Studios, Roth Kirschenbaum Films ; Distributed by Paramount Pictures ; Release date January 20, 2017 (United States) ; Running time 107 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $85 million 

Story / Cerita / Sinopsis:
Dalam film ketiga dari franchise XXX ini, Xander Cage (Vin Diesel) yang merupakan atlet olahraga ekstrem kembali berperan sebagai kepetangan dikala diminta untuk mencari Pandora's Box yang dicuri oleh persekutuan misterius pimpinan Xiang (Donny Yen).

Review / Resensi:
XXX : Return of Xander Cage is fcking awesome!

Ga ding. Saya bohong. It's a really big mess.

Saya tahu XXX series (dan juga sebangsa Fast and Furious series, atau Transfomer), yaitu film yang memang sengaja dirancang untuk sekedar menyenangkan dan menghibur penonton, bukan menghibur kritikus. Karena ini, biasanya kebijaksanaan sebaiknya ditinggalkan dulu barang sejenak selama nonton. But anyway, aku ga mencoba jadi sok keren dengan menyampaikan bahwa aku hanya menyukai film-film bagus. Saya juga suka kok film-film tolol gag pakai mikir, tapi biasanya berada di genre komedi (White Chicks itu kurang arif banget tapi aku udah nonton berulang kali dan tetap ketawa) atau yang romantis-romantis so sweet (as long that movie has a sweet handsome guy and loveable girl protagonist). Makara faktor bahwa aku nggak terlalu suka film action, apalagi brainless action, sangat mempengaruhi kadar kenyinyiran aku selama menonton XXX : Return of Xander Cage yang super acak-acakan ini. 

XXX series terang bukan franchise yang pernah elok di mata kritikus, tapi cukup menjanjikan di mata produser hingga jadinya kembali dibangkitkan lagi (dan kayaknya bakalan ada sekuel-sekuel lainnya). XXX kedua - XXX: State of the Union (2005) bergotong-royong disebut-sebut mempunyai kualitas yang sangat jauh dari pendahulunya, yang bergotong-royong juga nggak bagus-bagus banget. Di XXX ketiga ini, 15 tahun setelah XXX pertama, XXX kembali menampilkan pahlawan awalnya: Xander Cage yang diperankan oleh Vin Diesel (yang jauh lebih berotot dari sebelumnya dengan bunyi yang makin ngebass, but still kepalanya masih gundul plontos). Singkat cerita: ia kembali diminta oleh NSA untuk mengambil Pandora's Box (entahlah alat apa ini, pokoknya yang dapat bikin satelit jatuh ke bumi) dari tangan persekutuan berbahaya lainnya yang dipimpin oleh Xiang (Donnie Yen). Ia pun terlibat konspirasi yang (sok) rumit perihal siapa yang kredibilitas dan siapa yang tidak. 

Sebagai sebuah film, XXX: Return of Xander Cage ini yaitu film yang plotnya orisinil kacau, maksa, dan nggak solid. Dan sebagai sebuah film pure action, film ini juga ga bagus-bagus banget dan nggak menyampaikan action scene yang fantastis. Film XXX ketiga ini memang masih menampilkan adegan olahraga ekstrim ga logis ibarat ski dari tiang listrik di hutan-hutan, skateboarding di jalanan, adegan motoran ski di laut, hingga terjun bebas tanpa parasut. Mungkin ini duduk masalah preferensi aja sih sebenarnya, tapi aku sama sekali nggak dapat menikmati adegan-adegan action ini. Memang I'm not really love action movie, tapi salah satu rujukan action movie yang dapat bikin aku tertarik yaitu Mission Impossible. Why? Karena film itu masih punya unsur menegangkan dengan action scene yang masih keren. Sementara XXX: Return of Xander Cage ini adegan actionnya garing dan membosankan banget sampe nggak ada huruf protagonisnya yang cedera sama sekali. Wtf. 

Selain plot dan adegan action yang nggak masuk akal, aku juga terganggu dengan fakta bahwa betapa XXX: Return of Xander Cage yang disutradarai oleh DJ Caruso dan naskahnya dikerjakan oleh F. Scott Frazier ini berusaha terlalu keras untuk terlihat keren. This is a great movie example of every guy's dream, ibarat James Bond versi laki-laki berotot (tapi at least James Bond masih klasik, biarpun aku juga ga suka-suka amat). XXX punya banyak wanita-wanita berbikini, adegan hot yang nggak penting sama sekali (kalo di bioskop disensor sih), cewek keren yang badass dan entah bagaimana dapat tembak-tembakan sambil tetap seksi (hate them so much!), adegan action yang ngarang abiz, dan dialog-dialog sok keren. Sayangnya, adegan sok keren itu disampaikan dengan sangat klise, murahan, kadang nggak nyambung - hingga bikin perut aku mulas sepanjang film. Oh dan klimaksnya hadir pada ending film yang super maksa dan awkward. 

Lalu apa lagi yang salah dari film ini? Saya bermasalah dengan para karakternya. Film ini terlalu punya banyak karakter, namun karakterisasinya kosong. Vin Diesel sama sekali bukan tipe pemuda idaman saya, jadi ya begitulah. Donnie Yen paling kelihatan mendingan, dengan aksinya yang memperlihatkan kelasnya sebagai martial artist. Lalu kawan-kawan Xander Cage yang lain ibarat huruf komplemen yang berkisar mulai dari simpel dilupakan hingga nggak penting. Kehadiran Deepika Padukone kelihatan terang sekali hanya sebagai pemanis, Nina Dobrev muncul hanya untuk menyampaikan obrolan lucu, Ruby Rose sebagai huruf perempuan tomboy jagoan. Rory McCann sebagai Tennyson yang paling potensial sebagai huruf eksentrik harusnya dapat dimaksimalkan lagi, namun sayangnya tidak. Ada pula Tony Jaa pemain drama action Thailand yang lebih ibarat mirip tukang salon dan terlalu banyak melaksanakan salto lebih dari yang seharusnya. Dan yang paling mengganggu yaitu huruf Kris Wu (eks personel EXO) yang sama sekali nggak ada gunanya di film ini, dan ia bahkan nggak dapat akting!

Overview:
So this is not a good movie at all. Bahkan untuk dilihat sebagai film action yang nggak pakai mikir, aku merasa sangat kesulitan untuk menikmatinya. Menikmati sih, tapi sambil nyinyir. Action scenenya tidak menyampaikan imbas menegangkan yang dibutuhkan, dengan obrolan sok asyik yang bikin perut mulas, karakternya kebanyakan dan banyak yang nggak penting. Plotnya amburadul, kadang maksa dan editingnya berantakan. Saya masih heran bahwa skor XXX di Rotten Tomatoes lebih tinggi dari film Suicide Squad atau BvS. Ini jauh lebih buruk.... Atau mungkin ini duduk masalah selera. Coba yang main Michael Fassbender skornya dapat aku naikin dikit :)




Demikianlah Artikel Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5)

Sekianlah artikel Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5) dengan alamat link https://nurchocolatey.blogspot.com/2019/07/xxx-return-of-xander-cage-2017-25.html

0 Response to "Xxx : Return Of Xander Cage (2017) (2/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel